Landasan teoritis multimedia pembelajaran
A.
A. Pengertian
Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran)
sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Ada beberapa jenis media pembelajaran yaitu, teks, media audio, media
visual, media proyeksi gerak, dan manusia.
Dalam
proses pembelajaran, media memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan
kualitas pengajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam
menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan
pembelajaran.Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan
pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari.
B. B. Landasan
Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan media dalam proses
pembelajaran dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas prestasi belajar.
Diharapkan proses pembelajaran menjadi efektif, interaktif, dan efisien.
1. Landasan
Filosofis
Ada suatu pandangan, bahwa dengan
digunakannya berbagai jenis media hasil dari teknologi baru di dalam kelas,
akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Bisa dikatakan,
penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Tetapi, siswa
harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara
maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya.
2. Landasan
Psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan
uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran
akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi
siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan
media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar,
memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Berkaitan dengan kontinum
konkrit-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, ada
beberapa pendapat.
·
Pertama, Jerome Bruner, mengemukakan bahwa
dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan
gambaran atau film (iconic representation of experiment) kemudian ke
belajar dengan simbul, yaitu menggunakan kata-kata (symbolic representation).
Menurut Bruner, hal ini juga berlaku tidak hanya untuk anak tetapi juga untuk
orang dewasa.
·
Kedua, Charles F. Haban, mengemukakan
bahwa sebenarnya nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam
proses penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang
paling nyata ke yang paling abstrak.
·
Ketiga, Edgar Dale, membuat jenjang
konkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman
nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siwa
sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir
siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan simbol.
Salah satu gambaran yang paling banyak digunakan acuan
sebagai landasan teori penggunaan media dalam pembelajaran adalah kerucut
pengalaman Dale (Dale’s Cone of Experience).
3. Landasan Teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori
dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian
proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses
kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana
kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.
Dalam
konteks pendidikan yang lebih umum, ataupun hanya proses belajar mengajar,
teknologi pendidikan merupakan pengembangan penerapan, dan penilaian sistem ,
teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar
manusia. Dengan demikian, aspek- aspeknya meliputi pertimbangan teoritik yang
merupakan hasil penelitian, perangkat dan peralatan teknis atau hardware, dan perangkat
lunaknya atau software.
Sasaran
akhir dari teknologi pembelajaran adalah memudahkan peserta didik belajar.
Untuk mencapai sasaran akhir ini, teknolog-teknolog di bidang pembelajaran
mengembangkan berbagai sumber belajar untuk memenuhi kebutuhan setiap peserta
didik sesuai dengan karakteristiknya.
4. Landasan Empiris
Berdasarkan landasan rasional
empiris, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan
guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar,
karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.
5. Landasan Historis
Yang dimaksud dengan landasan
historis media pembelajaran ialah rational penggunaan media pembelajaran
ditinjau dari sejarah konsep istilah media digunakan dalam pembelajaran.
Perkembangan konsep media pembelajaran sebenarnya bermula dengan lahirnya
konsepsi pengajaran visual atau alat bantu visual sekitar tahun 1923.
C. C. Ciri-Ciri
Media Pembelajaran
Gerlach dan Ely telah mengungkapkan
betapa media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar.
Pada tahun 1971, mereka telah mengemukakan bahwa media pembelajaran dalam dunia
pendidikan dapat berperan penting. Media pembelajaran dapat menggantikan peran
guru yang tidak dapat guru lakukan. Media pembelajaran memiliki
paling tidak memiliki 3 ciri penting, yaitu: (1) ciri fiksatif; (2) ciri
manipulatif; dan (3) ciri distributif. Berikut kita bahas secara lebih
mendetail satu per satu.
1.
Ciri
Fiksatif (Fixative Property)
Media pembelajaran memiliki kemampuan untuk merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Banyak
kejadian-kejadian penting atau objek-objek yang harus dipelajari oleh siswa.
Kejadian-kejadian itu tentu saja sering kali sudah berlalu, misalnya saja
peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di suatu negara. Siswa dapat
mepelajari bagaimana peristiwa atau kejadian-kejadian itu melalui rekaman video
dokumentasi, dan foto-foto. Objek-objek biotik ataupun abiotik yang unik dan
harus dipelajari oleh siswa dapat dihadirkan dengan gampang diruang kelas
dengan rekaman video atau foto. Peristiwa dan objek-objek pembelajaran dengan
demikian dapat dihadirkan setiap waktu jika dikehendaki.
2.
Ciri
Manipulatif (Manipulative Property)
Kejadian yang berlangsung berhari-hari bahkan bertahun-tahun
dapat disajikan dalam waktu beberapa menit saja. Banyak peristiwa atau objek
yang sulit diamati secara langsung dengan mudah diamati melalui media
pembelajaran berupa rekaman video dan foto. Bayangkan, siswa dapat mempelajari
bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan embrio di dalam kandungan ibu
hanya dalam waktu 10 sampai 15 menit. Proses ini aslinya berlangsung selama 9
bulan di dalam tubuh ibu. Dengan bantuan teknologi khusus dan proses perekaman
yang kemudian dilakukan manipulasi, waktu dapat dipersingkat dengan mempercepat
dengan hanya menampilkan kejadian-kejadian penting saja. Selain itu, bahkan
proses dapat diputar balik dan diulang-ulang. Kejadian yang berlangsung cepat
juga dapat diperlambat. Teknologi telah menjadikan media pembelajaran mempunyai
peranan yang amat penting untuk memberikan pemahaman akan suatu peristiwa atau
objek bagi siswa. Manipulasi kejadian atau objek dengan jalan mengedit hasil
rekaman dapat menghemat waktu.
3.
Ciri
Distributif (Distributive Property)
Dengan penggunaan media pembelajaran, kejadian atau objek
pada suatu tempat dapat disebarkan ke tempat lain dengan mudahnya. Rekaman film
dan foto, pada era digital sekarang dengan sangat mudah didistribusikan tanpa
terkendala ruang dan waktu. Kejadian di daerah-daerah yang sulit atau bahkan
tidak mungkin dikunjungi oleh siswa dapat dihadirkan di ruang kelas mereka
tanpa memerlukan banyak usaha keras. Penggunaan internet atau perangkat
penyimpan data seperti flashdisk, CD, dan sebagainya memudahkan bahan-bahan
pembelajaran tersebut didistribusikan. Konsistensi informasi yang terdapat
didalamnya akan selalu terjaga sebagaimana aslinya.
permasalahan :
1. Dalam kehidupan sehari-hari, kita lihat bahwa penggunaan media
pembelajaran tidak akan menggantikan peranan guru dalam proses pembelajaran,
jelaskan !
2. Dapat kita lihat bahwa dampak buruk dari
penggunaan media yang tidak terkontrol salah satunya penggunaan e-learning
quipper school sebagai media pembelajaran. maka otomatis siswa tersebut terlalu
lama berada di depan monitor atau laptop atau hp sehingga dapat menyebabkan
kerusakan pada mata. Adapun dampak buruk bagi peranan guru dimana ada seorang
guru yang menjadi malas menjelaskan karena sudah menggunakan ppt, dari
pernyataan tersebut bagaimana cara mengatasinya ?
3. Bagaimanakan jika salah satu landasan
teoritis diatas tidak terpenuhi salah satunya, apakah masih bisa dikatakan
multimedia pembelajaran ? jelaskan !
nice
BalasHapusterima kasih
HapusBaiklah, untuk menjawab permasalahan yang terakhir, terlebih dahulu saya akan menjelaskan apa itu landasan teoritis. *Landasan teori* adalah seperangkat definisi, konsep serta proposisi yang telah disusun rapi serta sistematis tentang variable-variabel dalam sebuah penelitian. Landasan teori ini akan menjadi dasar yang kuat dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa, landasan teoritis daripada multimedia merupakan pijakan, maupun dasar patokan sebelum kita membuat multimedia. Sedangkan pengertian daripada multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linear, dan multimedia interaktif. Jadi kesimpulannya, mengenai permasalahan yang ketiga jawabannya iya, meskipun salah satu landasan teoritisnya tak terpenuhi, namun sesuatu itu merupakan sebuah media yang menggabungkan beberapa komponen seperti audio, visual dll femi mencapai tujuan tertentu dapat dikatakan sebagai multimedia.
BalasHapusterima kasih atas tanggapannya saudari hudia, dimana saya setuju dengan pendapat anda yang mengatakan bahwa walaupun tidak ada salah satu landasan teoritisnya tak terpenuhi makan tetap dikatakan multimedia. salah setuju karena contohnya audio juga sudah dikatakan media dimana dapat membantu siswa melakukan proses belajar mengajar.
Hapussaya akan menanggapi permasalahan 1,, maksudnya dengan adanya media yang membantu seorang guru dalam mengajar itu tidak akan menggantikan/menggeser peran guru tersebut dalam pembelajaran. jadi disini maksudnya guru sebagai fasilisator bagi siswa. bukan dengan adanya media guru tidak dibutuhkan lagi, hanya saja guru memanfaatkan media yang dapat membantu dia dalam mengajar. jadi disini peran guru tidak akan bergeser bahkan peran guru menjadi bertambah besar untuk mendesain media yang cocok digunakan dalam belajar.
BalasHapusJawaban permasalahan nomor 1
BalasHapusMedia digunakan hanya sebagai pengantar pesan atau materi yg disampaikan guru kepada siswa bukan untuk menggantikan peran siswa.
Dalam proses belajar mengajar ada banyak faktor yang mempengaruhi tercapainaya tujuan pembelajaran diantaranya pendidik, peserta didik, lingkungan, metode/teknik serta media pembelajaran. Pada kenyataannnya, apa yang terjadi dalam pembelajaran seringkali terjadi proses pengajaran berjalan dan berlangsung tidak efektif. Banyak waktu, tenaga dan biaya yang terbuang sia-sia sedangkan tujuan belajar tidak dapat tercapai bahkan terjadi noises dalam komunikasi antara pengajar dan pelajar. Hal tersebut diatas masih sering dijumpai pada proses pembelajaran selama ini.
Dengan adanya media pembelajaran maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai media pembelajaran. Dengan tersedianya media pembelajaran, guru pendidik dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan dipakai dalam situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang sehat diantara peserta didik. Bahkan alat/media pembelajaran ini selanjutnya dapat membantu guru membawa dunia luar ke dalam kelas. Dengan demikian ide yang abstrak dan asing (remote) sifatnya menjadi konkrit dan mudah dimengerti oleh peserta didik. Bila alat/media pembelajaran ini dapat di fungsikan secara tepat dan proforsional, maka proses pembelajaran akan dapat berjalan efektif
Saya mau menanggapi permasalahan no.3
BalasHapusMenurut saya, apabila salah satu landasan teori tidak terpenuhi itu tidak menjadi masalah, di karena suatu materi dapat mengunakan multimedia yang berlandaskan satu teori saja itu tidak masalah dan itu tetap disebut multimedia.
Saya setuju dengan pendapat santa, karena menurut saya jika salah satu landasan tidak terpenuhi multimedia bisa saj di terapkan asalkan sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran yang akan di capai. Hanya saja multimedia yang digunakan belum sempurna
Hapussaya ingin mencoba menanggapi permasalahan saudari yang pertama mengenai Dalam kehidupan sehari-hari, kita lihat bahwa penggunaan media pembelajaran tidak akan menggantikan peranan guru dalam proses pembelajaran, jelaskan, menurut saya media memang tidak akan menggantika posisi guru Karenna meskipun guru bertidak sebagai fasilitator tetap saja siswa membutuhkan seorang guru karena tidak semua bisa dijelaskan dengan menggunakan media
BalasHapusSaya mencoba menjawab permasalahan saudari terkait pernyataan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kita lihat bahwa penggunaan media pembelajaran tidak akan menggantikan peranan guru dalam proses pembelajaran. Menurut saya hal ini dikarenak guru adalah sumber utama dalam pemberian informasi terhadap materi pembelajaran. dan gurulah yang akan meluruskan jika terjadi kesalahan konsep dalam belajar.
BalasHapus