Minggu, 15 April 2018

Landasan teoritis multimedia pembelajaran

 Landasan teoritis multimedia pembelajaran

A.        A. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Ada beberapa jenis media pembelajaran yaitu, teks, media audio, media visual, media proyeksi gerak, dan manusia.
Dalam proses pembelajaran, media memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan pembelajaran.Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari.
B.        B. Landasan Penggunaan Media Pembelajaran 
Penggunaan media dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas prestasi belajar. Diharapkan proses pembelajaran menjadi efektif, interaktif, dan efisien.
1.      Landasan Filosofis
Ada suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil dari teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Bisa dikatakan, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Tetapi, siswa harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya. 
2.      Landasan Psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Berkaitan dengan kontinum konkrit-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, ada beberapa pendapat.
·                     Pertama, Jerome Bruner, mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan gambaran atau film (iconic representation of experiment) kemudian ke belajar dengan simbul, yaitu menggunakan kata-kata (symbolic representation). Menurut Bruner, hal ini juga berlaku tidak hanya untuk anak tetapi juga untuk orang dewasa.
·                     Kedua, Charles F. Haban, mengemukakan bahwa sebenarnya nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang paling nyata ke yang paling abstrak.
·                     Ketiga, Edgar Dale, membuat jenjang konkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siwa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan simbol.
Salah satu gambaran yang paling banyak digunakan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam pembelajaran adalah kerucut pengalaman Dale (Dale’s Cone of Experience).
3.       Landasan Teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. 
Dalam konteks pendidikan yang lebih umum, ataupun hanya proses belajar mengajar, teknologi pendidikan merupakan pengembangan penerapan, dan penilaian sistem , teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar manusia. Dengan demikian, aspek- aspeknya meliputi pertimbangan teoritik yang merupakan hasil penelitian, perangkat dan peralatan teknis atau hardware, dan perangkat lunaknya atau software.
Sasaran akhir dari teknologi pembelajaran adalah memudahkan peserta didik belajar. Untuk mencapai sasaran akhir ini, teknolog-teknolog di bidang pembelajaran mengembangkan berbagai sumber belajar untuk memenuhi kebutuhan setiap peserta didik sesuai dengan karakteristiknya.

4.       Landasan Empiris
Berdasarkan landasan rasional empiris, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.
5.       Landasan Historis
Yang dimaksud dengan landasan historis media pembelajaran ialah rational penggunaan media pembelajaran ditinjau dari sejarah konsep istilah media digunakan dalam pembelajaran. Perkembangan konsep media pembelajaran sebenarnya bermula dengan lahirnya konsepsi pengajaran visual atau alat bantu visual sekitar tahun 1923.
C.       C. Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Gerlach dan Ely telah mengungkapkan betapa media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar. Pada tahun 1971, mereka telah mengemukakan bahwa media pembelajaran dalam dunia pendidikan dapat berperan penting. Media pembelajaran dapat menggantikan peran guru yang  tidak dapat guru lakukan. Media pembelajaran memiliki paling  tidak memiliki 3 ciri penting, yaitu: (1) ciri fiksatif; (2) ciri manipulatif; dan (3) ciri distributif. Berikut kita bahas secara lebih mendetail satu per satu.
1.                  Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Media pembelajaran memiliki kemampuan untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Banyak kejadian-kejadian penting atau objek-objek yang harus dipelajari oleh siswa. Kejadian-kejadian itu tentu saja sering kali sudah berlalu, misalnya saja peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di suatu negara. Siswa dapat mepelajari bagaimana peristiwa atau kejadian-kejadian itu melalui rekaman video dokumentasi, dan foto-foto. Objek-objek biotik ataupun abiotik yang unik dan harus dipelajari oleh siswa dapat dihadirkan dengan gampang diruang kelas dengan rekaman video atau foto. Peristiwa dan objek-objek pembelajaran dengan demikian dapat dihadirkan setiap waktu jika dikehendaki.
2.                  Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Kejadian yang berlangsung berhari-hari bahkan bertahun-tahun dapat disajikan dalam waktu beberapa menit saja. Banyak peristiwa atau objek yang sulit diamati secara langsung dengan mudah diamati melalui media pembelajaran berupa rekaman video dan foto. Bayangkan, siswa dapat mempelajari bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan embrio di dalam kandungan ibu hanya dalam waktu 10 sampai 15 menit. Proses ini aslinya berlangsung selama 9 bulan di dalam tubuh ibu. Dengan bantuan teknologi khusus dan proses perekaman yang kemudian dilakukan manipulasi, waktu dapat dipersingkat dengan mempercepat dengan hanya menampilkan kejadian-kejadian penting saja. Selain itu, bahkan proses dapat diputar balik dan diulang-ulang. Kejadian yang berlangsung cepat juga dapat diperlambat. Teknologi telah menjadikan media pembelajaran mempunyai peranan yang amat penting untuk memberikan pemahaman akan suatu peristiwa atau objek bagi siswa. Manipulasi kejadian atau objek dengan jalan mengedit hasil rekaman dapat menghemat waktu.
3.                  Ciri Distributif (Distributive Property)
Dengan penggunaan media pembelajaran, kejadian atau objek pada suatu tempat dapat disebarkan ke tempat lain dengan mudahnya. Rekaman film dan foto, pada era digital sekarang dengan sangat mudah didistribusikan tanpa terkendala ruang dan waktu. Kejadian di daerah-daerah yang sulit atau bahkan tidak mungkin dikunjungi oleh siswa dapat dihadirkan di ruang kelas mereka tanpa memerlukan banyak usaha keras. Penggunaan internet atau perangkat penyimpan data seperti flashdisk, CD, dan sebagainya memudahkan bahan-bahan pembelajaran tersebut didistribusikan. Konsistensi informasi yang terdapat didalamnya akan selalu terjaga sebagaimana aslinya.
  
permasalahan :  
1. Dalam kehidupan sehari-hari, kita lihat bahwa penggunaan media pembelajaran tidak akan menggantikan peranan guru dalam proses pembelajaran, jelaskan !
2.  Dapat kita lihat bahwa dampak buruk dari penggunaan media yang tidak terkontrol salah satunya penggunaan e-learning quipper school sebagai media pembelajaran. maka otomatis siswa tersebut terlalu lama berada di depan monitor atau laptop atau hp sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada mata. Adapun dampak buruk bagi peranan guru dimana ada seorang guru yang menjadi malas menjelaskan karena sudah menggunakan ppt, dari pernyataan tersebut bagaimana cara mengatasinya ?
3. Bagaimanakan jika salah satu landasan teoritis diatas tidak terpenuhi salah satunya, apakah masih bisa dikatakan multimedia pembelajaran ? jelaskan !
 

  

10 komentar:

  1. Baiklah, untuk menjawab permasalahan yang terakhir, terlebih dahulu saya akan menjelaskan apa itu landasan teoritis. *Landasan teori* adalah seperangkat definisi, konsep serta proposisi yang telah disusun rapi serta sistematis tentang variable-variabel dalam sebuah penelitian. Landasan teori ini akan menjadi dasar yang kuat dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa, landasan teoritis daripada multimedia merupakan pijakan, maupun dasar patokan sebelum kita membuat multimedia. Sedangkan pengertian daripada multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linear, dan multimedia interaktif. Jadi kesimpulannya, mengenai permasalahan yang ketiga jawabannya iya, meskipun salah satu landasan teoritisnya tak terpenuhi, namun sesuatu itu merupakan sebuah media yang menggabungkan beberapa komponen seperti audio, visual dll femi mencapai tujuan tertentu dapat dikatakan sebagai multimedia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas tanggapannya saudari hudia, dimana saya setuju dengan pendapat anda yang mengatakan bahwa walaupun tidak ada salah satu landasan teoritisnya tak terpenuhi makan tetap dikatakan multimedia. salah setuju karena contohnya audio juga sudah dikatakan media dimana dapat membantu siswa melakukan proses belajar mengajar.

      Hapus
  2. saya akan menanggapi permasalahan 1,, maksudnya dengan adanya media yang membantu seorang guru dalam mengajar itu tidak akan menggantikan/menggeser peran guru tersebut dalam pembelajaran. jadi disini maksudnya guru sebagai fasilisator bagi siswa. bukan dengan adanya media guru tidak dibutuhkan lagi, hanya saja guru memanfaatkan media yang dapat membantu dia dalam mengajar. jadi disini peran guru tidak akan bergeser bahkan peran guru menjadi bertambah besar untuk mendesain media yang cocok digunakan dalam belajar.

    BalasHapus
  3. Jawaban permasalahan nomor 1
    Media digunakan hanya sebagai pengantar pesan atau materi yg disampaikan guru kepada siswa bukan untuk menggantikan peran siswa.
    Dalam proses belajar mengajar ada banyak faktor yang mempengaruhi tercapainaya tujuan pembelajaran diantaranya pendidik, peserta didik, lingkungan, metode/teknik serta media pembelajaran. Pada kenyataannnya, apa yang terjadi dalam pembelajaran seringkali terjadi proses pengajaran berjalan dan berlangsung tidak efektif. Banyak waktu, tenaga dan biaya yang terbuang sia-sia sedangkan tujuan belajar tidak dapat tercapai bahkan terjadi noises dalam komunikasi antara pengajar dan pelajar. Hal tersebut diatas masih sering dijumpai pada proses pembelajaran selama ini.
    Dengan adanya media pembelajaran maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai media pembelajaran. Dengan tersedianya media pembelajaran, guru pendidik dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan dipakai dalam situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang sehat diantara peserta didik. Bahkan alat/media pembelajaran ini selanjutnya dapat membantu guru membawa dunia luar ke dalam kelas. Dengan demikian ide yang abstrak dan asing (remote) sifatnya menjadi konkrit dan mudah dimengerti oleh peserta didik. Bila alat/media pembelajaran ini dapat di fungsikan secara tepat dan proforsional, maka proses pembelajaran akan dapat berjalan efektif

    BalasHapus
  4. Saya mau menanggapi permasalahan no.3
    Menurut saya, apabila salah satu landasan teori tidak terpenuhi itu tidak menjadi masalah, di karena suatu materi dapat mengunakan multimedia yang berlandaskan satu teori saja itu tidak masalah dan itu tetap disebut multimedia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan pendapat santa, karena menurut saya jika salah satu landasan tidak terpenuhi multimedia bisa saj di terapkan asalkan sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran yang akan di capai. Hanya saja multimedia yang digunakan belum sempurna

      Hapus
  5. saya ingin mencoba menanggapi permasalahan saudari yang pertama mengenai Dalam kehidupan sehari-hari, kita lihat bahwa penggunaan media pembelajaran tidak akan menggantikan peranan guru dalam proses pembelajaran, jelaskan, menurut saya media memang tidak akan menggantika posisi guru Karenna meskipun guru bertidak sebagai fasilitator tetap saja siswa membutuhkan seorang guru karena tidak semua bisa dijelaskan dengan menggunakan media

    BalasHapus
  6. Saya mencoba menjawab permasalahan saudari terkait pernyataan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kita lihat bahwa penggunaan media pembelajaran tidak akan menggantikan peranan guru dalam proses pembelajaran. Menurut saya hal ini dikarenak guru adalah sumber utama dalam pemberian informasi terhadap materi pembelajaran. dan gurulah yang akan meluruskan jika terjadi kesalahan konsep dalam belajar.

    BalasHapus