PRESENTASI MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
KIMIA HASIL PENGEMBANGAN
Pada awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu-satunya
sumber untuk memperoleh pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya, sumber
belajar itu kemudian bertambah dengan adanya buku. Pada masa itu kita mengenal
tokoh bernama Johan Amos Comenius yang tercatat sebagai orang pertama yang
menulis buku bergambar yang ditujukan untuk anak sekolah. Buku tersebut
berjudul Orbis Sensualium Pictus(Dunia Tergambar) yang diterbitkan
pertama kali pada tahun 1657. Penulisan buku itu dilandasi oleh suatu konsep
dasar bahwa tak ada sesuatu dalam akal pikiran manusia, tanpa terlebih dahulu
melalui penginderaan.
Dari sinilah para pendidik mulai menyadari perlunya sarana
belajar yang dapat memberikan rangsangan dan pengalaman belajar secara
menyeluruh bagi siswa melalui semua indera, terutama indera pandang – dengar.
Kalau kita amati lebih cermat lagi, pada mulanya media pembelajaran hanyalah
dianggap sebagai alat untuk membantu guru dalam kegiatan mengajar (Teaching
Aids). Alat bantu mengajar yang mula-mula digunakan adalah alat bantu visual
seperti gambar, model, grafis atau benda nyata lain. Alat-alat bantu itu
dimaksudkan untuk memberikan pengalaman lebih konkrit, memotivasi serta
mempertinggi daya serap atau retensi belajar dan daya ingat siswa dalam
belajar. Namun karena terlalu memusatkan perhatian pada alat Bantu visual
kurang memperhatikan aspek disain, pengembangan pembelajaran (instruction)
produksi dan evaluasinya. Jadi, dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada
sekitar abad ke-20, alat visual untuk mengkongkritkan ajaran ini dilengkapi
dengan alat audio sehingga kita kenal dengan audio visual atau audio visual
aids (AVA). Bermacam peralatan dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan
pesan ajaran kepada siswa melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari
verbalisme yang masih mengkin terjadi kalau hanya digunakan alat bantu visual
semata.
Pada tahun 1965-70, pendekatan sistem (system approach)
mulai menampakkan pengaruhnya dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Pendekatan
sistem ini mendorong digunakannya media sebagai bagian intregal dalam proses pembelajaran.
Media, yang tidak lagi hanya dipandang sebagai alat bantu guru, melainkan telah
diberi wewenang untuk membawa pesan belajar, hendaklah merupakan bagian
integral dalam proses pembelajaran. Media, yang tidak lagi hanya dipandang
sebagai alat bantu guru, melainkan telah diberi wewenang untuk membawa pesan
belajar, hendaklah merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar.
Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu
audio visual, yang berguna sebagai penyalur pesan atau informasi belajar.
Pada tahun 1960-1965 orang-orang mulai memperhatikan siswa
sebagai komponen yang penting dalam proses belajar mengajar. Pada saat itu
teori tingkah-laku (behaviorism theory) dari B.F Skinner mulai mempengaruhi
penggunaan media dalam pembelajaran. Dalam teorinya, mendidik adalah mengubah
tingkah-laku siswa. Teori ini membantu dan mendorong diciptakannya media yang
dapat mengubah tingkah-laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran.
Pada tahun 1965-1970 , pendekatan system (system approach)
mulai menampakkan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan
pembelajaran. Pendekatan system ini mendorong digunakannya media sebagai bagian
integral dalam proses pembelajaran. Setiap program pembelajaran harus
direncanakan secara sistematis dengan memusatkan perhatian pada siswa.
Ada dua ciri pendekatan sistem pengajaran, yaitu sebagai
berikut:
1.
Pendekatan sistem pengajaran
mengarah ke proses belajar mengajar. Proses belajar-mengajat adalah sesuatu
penataan yang memungkinkan guru dan siswa berinteraksi satu sama lain.
2.
Penggunaan metode khusus untk
mendesain sistem pengajaran yang terdiri atas prosedur sistemik perencanaan,
perancangan, pelaksanaan, dan penilaian keseluruhan proses belajar-mengajar
Program pembelajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan
karakteristik siswa diarahkan kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan
tujuan yang dicapai. Pada dasarnya pendidik dan ahli visual menyambut baik
perubahan ini. Sehingga untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, mulai
dipakai berbagai format media. Dari pengalaman mereka, guru mulai belajar bahwa
cara belajar siswa itu berbeda-beda, sebagian ada yang lebih cepat belajar
melalui media visual, sebagian audio, media cetak, dan sebagainya. Sehingga
dari sinilah lahir konsep media pembelajaran.
Kekurangan saya dalam belajar yaitu lama menangkap materi
belajar dimana akan lebih cepat bahwa ada orang yang menjelaskan ke saya
sehingga saya membutuhkan media berupa video orang lain yang mempresentasikan
multimedianya berupa ppt yang dibuat dalam bentuk video, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat video aslinya yang di dapat dari sumer youtube yaitu https://youtu.be/6wIvIC2hx3k
Dari
video di atas telah dijelaskan didapat larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau
lebih zat, yang terdiri dari zat pelarut dan zat
terlarut. Dimana pelarut jumlahnya lebih banyak daripada zat terlarut. Larutan terbagi
menjadi 3, yaitu padat, cair, dan gas. Untuk lebih jelasnya saya akan mengulang
penjelasan di atas dengan menggunakan media yang saya ut sendiri agar saya
dapat mengurung kekurangan saya dalam menyampaikan materi. Dimana media yang
coba saya buat miripseperti media di atas yaitu ppt karena di ppt saya dapat
menyelipkan backsound lagu untuk membuat asik dalam belajar. Dimana media yang
saya buat dapat dilihat pada
https://youtu.be/IJesNzBWtwc
permasalahan
:
1.
Apakah keuntungan dan kerugian dalam
menggunakan media di atas ?
2.
Apakah media yang digunakan cocok
diterapkan pada pembelajaran tingkat sd
ataupun smp ?
3.
Apa pendapat anda mengenai media
tersebut, apakah media tersebut cocok dalam proses pembelajaran kimia seperti
yang telah di jelaskan ? serta apakah seluruh materi kimia dapat di buat
menggunakan media di atas ? jelaskan !
saya akan menjawab pertanyaan no 2.
BalasHapusBenda-benda konkrit adalah benda apa adanya atau benda asli tanpa perubahan. Dengan menggunakan benda konkrit kualitas pembelajaran IPA siswa akan meningkatkan karena siswa tidak hanya belajar produk IPA tapi juga memperoleh pengetahuan IPA melalui keterampilan proses sains.
Contoh media benda konkrit adalah rangkaian listrik, makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan, peasawat sedehana, benda padat seperti batu, benda cair seperti air dan benda gas seperti asap.
Mengenai permasalahan kedua, saya kurang sependapat. Cocok2 saja, karena melalui media yang anda paparkan, dapat menambah wawasan anak SD dan SMP yang cendrung masih menyukai sesuatu yang bergambar dan berwarna. Apalagi dengan animasi2 lucu (masih dalam konteks pembelajaran). Karena ada hal yang tak bisa diterapkan secara langsung ke anak, dan memvisualisasikan benda tertentu yang tak bisa dilihat secara langsung. Seperti tata surya, penampang batang, daun, bentuk dari molekul air, dsb. Jdi menurit saya, multimedia cocok untuk anak SD maupun SMP
HapusSaya akan menanggapi pertanyaan no.1 dimana keuntungan dan kerugiannya adalah:
BalasHapusKelebihan media interaktif :
a. Dapat menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar karena media ini sangat menarik, seperti dengan menggunakan powerpoint.
b. Dapat membangun motivasi siswa dalam belajar .
Kekurangan media interaktif :
a. Media interaktif ini memerlukan perencanaan yang matang dalam pelaksaannya karena untuk membuat dan mempelajari powerpoint dibutuhkan waktu yang tidak sedikit.
b. Tidak semua orang bisa menggunakan komputer dan tidak semua orang bisa membuat powerpoint.
c. Kalau design yang dibuat dalam powerpoint buruk maka siswa akan merasa bosan dalam memperhatikan penjelasan dari guru sehingga materi pelajaran tidak akan tersampaikan dengan baik.
d. Media interaktif yang menggunakan audio akan membuat siswa bingung karena antara suara dengan slide sama-sama penting untuk diperhatikan .
Saya mau menanggapi permasalahn no3.
BalasHapusMenurut saya, semua materi kimia dapat dimuat dalam bentuk media seperti yang anda buat tapi harus diperhatikan bagaimana cara mengkombinasikan gambar dan alat bantu media lain dengan bahan ajarnya sehingga lebih bagus. Mengenai materi dan media yang ada buat, saya rasa cukup baik, karena kita ketahui konsep larutan itu sangat sulit bila dibayangkan dengan bantuan gambar yang bagus maka itu akan dapat membantu siswa untuk memahami konsep larutan.
saya akan menanggapi permasalahan no.2 menurut saya media yang cocok untuk diterapkan untuk anak sd adalah media interaktif karena seperti yang kita ketahui anak sd itu lebih memahami susatu jika melihatnya secara langsung dengan multimedia interaktif kita bisa menyajikan berbagai macam gambar yang menunjukkan misalnya saja binatang sehingga anak leboh mengetahui dan mudah mengingatnya. kita juga bisa menyajikan ciri-ciri sebuah larutan dalam bentuk video atau melakukan nya secara langsung dalam kelas
BalasHapusmenurut saya terkait permasalahan apakah media yang digunakan cocok diterapkan pada pembelajaran tingkat sd ataupun smp. untuk jenjang sd saya rasa tidak cocok, karena pusat perhatian mereka mudah terganggu jika guru menjelaskan dgn media yang anda gunakan.
Hapussaya ingin mencoba menanggapi permasalahan saudari yang ketiga mengenai Apa pendapat anda mengenai media tersebut, apakah media tersebut cocok dalam proses pembelajaran kimia seperti yang telah di jelaskan ? serta apakah seluruh materi kimia dapat di buat menggunakan media di atas ? jelaskan ! . menurut saya media yang saudari gunakan baik untuk pemebelajaran kimia namun tidak semua materi bisa dijelaskan dengan media tersebut karena setiap materi memiliki karakteristik masing masing sehingga kita perlu hati-hati dalam pemilihan media.
BalasHapussaya ingin menanggapi persoalan nomor 2, menurut saya multimedia ini bisa diterapkan di smp karena ada hubungannya materi ini dengan kurikullum mereka. dengan adanya warna yang menarik dan gambar-gambar bisa membuat anak tertarik untuk mendengarkan penjelasan guru.
BalasHapus