Sabtu, 31 Maret 2018

prinsip dasar multimedia pembelajaran



PRINSIP DASAR MULTIMEDIA PEMBELAJARAN


Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi. pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, ketrampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.
Rosch menyatakan bahwa multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video. Sementara Mc. Cormick mendefinisikan multimedia sebagai kombinasi dari tiga elemen, yaitu suara, gambar, dan teks. Robin & Linda mengartikan multimedia sebagai alat yang dapat menciptkakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, auido, dan gambar video (Suyanto, 2003: 5).Ade Cahyana dan Devi Munandar (2008) memberikan definisi teknologi multimedia sebagai perpaduan dari teknologi komputer baik perangkat keras maupun perangkat lunak dengan teknologi elektronik. Menurut keduanya sekarang ini perkembangan serta pemanfaatan teknologi multimedia banyak digunakan hampir di seluruh aspek kegiatan.

Prinsip-Prinsip Multimedia untuk Pembelajaran

Prinsip multimedia berbunyi murid bisa belajar lebih baik dari kata-kata dan gambar-gambar daripada dari kata-kata saja (Mayer, 2009:93). Yang dimaksudkan dengan kata-kata adalah teks tercetak di layar yang dibaca pengguna atau teks ternarasikan yang didengar pengguna melalui speaker atau headset. Yang dimaksudkan dengan gambar adalah ilustrasi statis seperti gambar, diagram, grafik, peta, foto, atau gambar dinamis seperti animasi dan video. Clark & Mayer (2011:70) menggunakan istilah penyajian multimedia untuk menyebut segala penyajian yang berisi kata-kata dan gambar.
Mayer (2009:93) beralasan bahwa saat kata-kata dan gambar-gambar disajikan secara bersamaan, siswa punya kesempatan untuk mengkonstruksi model-model mental verbal dan piktorial dan membangun hubungan di antara keduanya. Sedangkan jika hanya kata-kata yang disajikan, maka siswa hanya mempunyai kesempatan kecil untuk membangun model mental piktorial dan kecil pulalah kemungkinannya untuk membangun hubungan di antara model mental verbal dan piktorial.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Richard E. Mayer (2001) menunjukan bahwa anak didik kita memiliki potensi belajar yang berbeda-beda. Kini dunia pendidikan makin maju, dapatkah modalitas belajar siswa yang berbeda-beda ini dibawa dalam sebuah teknologi Multimedia? Menurut Mayer ada 12 prinsip desain multimedia pembelajaran yang dapat diterapkan di Pembelajaran.
12 Prinsip Merancang Multimedia Pembelajaran, yaitu :
1)   Prinsip Multimedia
      Orang belajar lebih baik dari gambar dan kata dari pada sekedar kata-kata saja. Karena dinamakan multimedia berarti wajib mampu mengkombinasikan berbagai media (teks, gambar, grafik, audio/narasi, video, animasi, simulasi, dll) menjadi satu kesatuan yang harmonis. Sebab kalau tidak namanya bukan multimedia tapi single-media.
2)   Prinsip Kesinambungan Spasial
      Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disandingkan berdekatan dibandingkan apabila disandingkan berjauhan atau terpisah. Oleh karena itu, ketika ada gambar (or sodarenye nyang laen seperti video, animasi, dll) yang dilengkapi dengan teks, maka teks tersebut harus merupakan jadi satu kesatuan dari gambar tersebut, jangan menjadi sesuatu yang terpisah.
3)  Prinsip Kesinambungan Waktu
      Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disajikan secara simultan dibandingkan apabila disajikan bergantian atau setelahnya. Nah, ketika Anda ingin memunculkan suatu gambar dan atau animasi atau yang lain beserta teks, misalnya, sebaiknya munculkan secara bersamaan alias simultan. Jangan satu-satu, sebab akan memberikan kesan terpisah atau tidak terkait satu sama lain. Begitu kata Mayer.
4)   Prinsip Koherensi
       Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, gambar, suara, video, animasi yang tidak perlu dan tidak relevan tidak digunakan. Nah, ini yang sering terjadi. Banyak sekali pengembang media mencantumkan sesuatu yang tidak perlu. Mungkin maksudnya untuk mempercantik tampilan, memperindah suasana atau menarik perhatian mata. Tapi, menurut Mayer, hal ini sebaiknya dihindari. Cantumkan saja apa yang perlu dan relevan dengan apa yang disajikan. Jangan macam-macam.
5)   Prinsip Modalitas Belajar
       Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi termasuk video), daripada dari animasi plus teks pada layar. Jadi, lebih baik animasi atau video plus narasi daripada sudah ada narasi ditambah pula dengan teks yang panjang. Hal ini, sangat mengganggu.
6)   Prinsip Redudansi
       Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi termasuk video), daripada dari animasi, narasi plus teks pada layar (redundan).Sama dengan prinsip di atas. Jangan redudansi, kalau sudah diwakili oleh narasi dan gambar/animasi, janganlah tumpang tindih pula dengan teks yang panjang.
7)   Prinsip Personalisasi
       Orang belajar lebih baik dari teks atau kata-kata yang bersifat komunikatif (conversational) daripada kalimat yang lebih bersifat formal. Lebih baik  menggunakan kata-kata lugas dan enak daripada bahasa teoritis,  oleh karena itu, sebaiknya gunakan bahasa yang komunikatif dan sedikit ber-style.
8)    Prinsip Interaktivitas
      Orang belajar lebih baik ketika ia dapat mengendalikan sendiri apa yang sedang dipelajarinya (manipulatif: simulasi, game, branching).  Sebenarnya, orang belajar itu tidak selalu linier alias urut satu persatu. Dalam kenyataannya lebih banyak loncat dari satu hal ke hal lain. Oleh karena itu, multimedia pembelajaran harus memungkinkan user/pengguna dapat mengendalikan penggunaan daripada media itu sendiri. dengan kata lain, lebih manipulatif (dalam arti dapat dikendalikan sendiri oleh user) akan lebih baik. Simulasi, branching, game, navigasi yang konsisten dan jelas, bahasa yang komunikatif, dan lain-lain akan memungkinkan tingkat interaktivitas makin tinggi.
9)   Prinsip Sinyal (cue, highlight, ..)
       Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, diikuti dengan cue, highlight, penekanan yang relevan terhadap apa yang disajikan. Kita bisa memanfaatkan warna, animasi dan lain-lain untuk menunjukkan penekanan, highlight atau pusat perhatian (focus of interest). Karena itu kombinasi penggunaan media yang relevan sangat penting sebagai isyarat atau kata keterangan yag memperkenalkan sesuatu.
10)  Prinsip Perbedaan Individu     
9 prinsip tersebut berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki modalitas visual tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya. Kombinasi teks dan narasi plus visual berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki modalitas auditori tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya. Kombinasi teks, visual dan simulasi berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki modalitas kinestetik tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya.
11) Prinsip Praktek                                
       Interaksi adalah hal terbaik untuk belajar,kerja praktek dalam memecahkan masalah dapat meningkatkan cara belajar dan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang sedang dipelajari.
12) prinsip Pengandaian
       Menjelaskan materi dengan audio meningkatkan belajar. Siswa belajar lebih baik dari animasi dan narasi, daripada dari animasi dan teks pada layar.

Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Menurut Asyhar (2011:82), prinsip pemilihan media adalah sebagai berikut :
(1)       Kesesuaian, media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik dan materi yang dipelajari, serta metode atau pengalaman belajar yang diberikan pada peserta didik.
(2)   Kejelasan sajian, materi yang disajikan dalam media pembelajaran harus jelas dengan menggunakan kata – kata yang tepat, variasi huruf dan warna yang jelas sehingga lebih mudah untuk dipahami siswa
(3)      Kemudahan akses, dalam pembuatan media pembelajaran juga harus diperhatikan bagaimana akses atau perangkat yang mendukung media tersebut agar tidak menjadi kendala dalam penggunaannya
(4)        Keterjangkauan, dalam hal ini berkaitan dengan biaya yang akan dikeluarkan dalam pembuatan media. Media yang dibuat harus disesuaikan dengan kemampuan si pembuatnya.
(5)      Ketersediaan, hal ini perlu dipertimbangkan dalam memilih media. Jadi harus tersedia media pengganti jika suatu media yang akan digunakan tidak tersedia
(6)        Kualitas, Dalam hal ini sebaiknya dipilih media yang berkualitas tinggi.
(7)      Ada alternatif, bahwa guru tidak hanya tergantung pada media tertentu saja tapi harus kreatif dan inovatif dalam melakukan pemilihan dan pengadaan media pembelajaran
(8)     Interaktifitas, media yang baik adalah media yang dapat memberikan komunikasi dua arah secara interaktif
(9)         Organisasi, dalam pembuatan media juga harus mendapat dukungan organisasi yang terkait.
(10)      Kebaruan, semakin baru media yang digunakan semakin baik dan menarik  bagi siswa.
(11)     Berorientasi siswa, perlu dipertimbangkan keuntungan dan kemudahan apa yang akan diperoleh siswa dengan media tersebut.
permasalahan 
1.     yang saya lihat di daerah plosok desa yang masih jauh dari kata teknologi yang layak masih sangat kurang penggunaan multimedia, seperti ppt, dan lain-lain. sebutkan salah satu contoh aplikasi pembelajaran multimedia yang tepat digunakan di daerah tersebut untuk menunjang proses pembelajaran ?
2.      dari 12 Prinsip dalam merancang multimedia pembelajaran di atas, manakah yang lebih bagus digunakan dalam proses pembelajaran multimedia, serta berikan alasan dan contoh ?
3.    Hasil penelitian yang dilakukan oleh Richard E. Mayer (2001) menunjukan bahwa anak didik kita memiliki potensi belajar yang berbeda-beda. apa taktik dan teknik yang dilakukan oleh  seorang guru dalam menarik minat belajar dengan menggunakan pembelajaran multimedia ini ?

15 komentar:

  1. Disini saya ingin bertanya Prinsip Sinyal (cue, highlight, ..)
    Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, diikuti dengan cue, highlight, penekanan yang relevan terhadap apa yang disajikan. Apakah contoh kata-kata penekanan itu? Dan berikan alasan anda kenapa perlu adanya kata-kata penekanan tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penekanan kalimat adalah perlakuan penonjolan ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide
      yang ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada bagian kalimat tertentu. Dalam bahasa lisan, pembicara biasanya memperlambat ucapan, meninggikan suara pada bagian kalimat yang diberi tekanan. Dalam bahasa tulis, ada berbagai cara memberi penekanan dalam kalimat.
      contohnya : Dialah yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas ini. adanya kata kata penekanan disini berarti kata itu dianggap penting untuk di ucapkan

      Hapus
  2. Menurut anda apa multimedia yang cocok digunakan dalam pembelajaran di indonesia ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung letak dan fasilitas sekolahnya.
      Kalau di perkotaan, anak2 sudah paham teknologi. Sekolah memiliki listrik yg memadai. Ada infocus. Bisa mnggunakan ppt, sedangkan di daerah terpencil sendiri ada media yang dapat digunakan karena tidak semua sekolah yang ada di indonesia memiliki fasilitas yang layak. media yang bisa digunakan adalah :
      - Berbasis kertas (Paper-based), contoh : buku, majalah, brosur.
      - Berbasis suara (Audi-based), contoh : tape recorder, radio.


      Hapus
  3. Apakah ada prinsip-prinsip lain diluar 12 prinsip tersebut yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam membuat suatu media pembelajaran?

    BalasHapus
  4. Sedikit ingin menjelaskan bahwa multimedia tidak hanya berupa tampilan layar monitor ,melainkan buku, tv, vidio, film, CD itu jg merupakan multimedia. Untuk keterbatasan di daerah terpencil,multimedia berupa buku2 juga efektif. Multi artinya banyak, media perantara. Jdi bnyak media berupa visual dengan gambar2, grafik, dan teks yang ada dlm buku kurikulum tg terbaru menurut saya cukup efektif digunakan oleh pendidik saat ini. Trims :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih hudia, saya ingin menanggapi sedikit bahwa di daerah terpencil buku memang efektif digunakan tetapi perhatian atau minat siswa cenderung rendah dibandingkan siswa yang menggunakan media ppt dan lain-lain, jadi apa yang harus dilakukan untuk menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar ?

      Hapus
  5. saya akan mencoba menjawab pertanyaan no.1, menurut saya multimedia dapat dikembangkan di desa jika sarana dan prasarana di desa tersebut mencukupi dan terjangkau.Jika tidak, maka mereka hanya dapat memnfaatkan media konvensional saja. serta untuk contoh itu bisa apa saja yg mengandung arti multimedia seperti : Video, PPT, Internet, dll.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih novi, saya setuju yang dikatakan novi, tetapi saya ingin menambahkan sedikit bahwa media yang digunakan di daerah pedesaan dapat berupa papan tulis, buku, dan lain-lain, tinggal bagaimana cara kita menjelaskannya agar anak tertarik dan minat belajar siswa lebih

      Hapus
  6. baik saya ingin menambahkan jawaban novi, dimana media yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran tidak selalu yang berhubungan dengan elektronik namun bisa kita gunakan Media serbaneka merupakan suatu media yang disesuaikan dengan potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran. Contoh media serbaneka diantaranya : Papan tulis, media tiga dimensi, realita, dan sumber belajar pada masyarakat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih icha, saya setuju dengan pendapat icha dimana media yang digunakan di pedesaan bisa berupa papan tulis, media tiga dimensi,realita. saya hanya ingin menamahkan bahwa buku dan demonstrasi sederhana juga dapat digunakan di daerah pedesaan yang jauh dari teknologi.

      Hapus
  7. untuk permasalahan no 2. itu menurut saya prinsip multimedia karena di dalam multimedia itu terdiri dari gambar, audio, teks, video, sehingga nantinya pembelajaran akan lebih menyenangkan

    BalasHapus
  8. Cara guru menarik minat anak,yaitu dengan mengamati dulu kegiatan apa yang disenangi oleh anak didiknya dengan begitu, guru dapat membuat sesuatu hal yang disukai anak tersebut dikaitkan dengan materi sehingga anak tertarik mempelajari materi tersebut.

    BalasHapus
  9. Saya akan menanggapi permasalahan no. 1 menurut saya di desa terpelosok itu kita tidak bisa menggunakan aplikasi yang berhubungan dengan teknologi dan jaringan internet, karena di sana belum tersedianya jaringan internet dan komputer. Namun kita sebagai guru bisa menggunakan media konvensional untuk mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya dengan memanfaatkan barang2 bekas untuk menyusun sel volta, atau untuk menunjukkan struktur hidrokarbon

    BalasHapus
  10. media sebagai fakta baik real ataupun non real atau tiruan memang sangat dibutuhkan siswa dalam belajar dengan fakta proses berfikir akan terjadi sebagaimana yang diungkapkan oleh taqiyudin bahwa untuk berfikir ada 4 komponen yang dibutuhkan seseorang meliputi, fakta, indra,otak dan informasi yang menyertai fakta.

    BalasHapus