PRINSIP DASAR
MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
Multimedia
adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari
teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi. pembelajaran
diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan memungkinkan terjadinya proses
belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. multimedia
pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam
proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan,
ketrampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan
dan terkendali.
Rosch
menyatakan bahwa multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video. Sementara
Mc. Cormick mendefinisikan multimedia sebagai kombinasi dari tiga elemen, yaitu
suara, gambar, dan teks. Robin & Linda mengartikan multimedia sebagai alat
yang dapat menciptkakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang
mengkombinasikan teks, grafik, animasi, auido, dan gambar video (Suyanto, 2003:
5).Ade Cahyana dan Devi Munandar (2008) memberikan definisi teknologi
multimedia sebagai perpaduan dari teknologi komputer baik perangkat keras
maupun perangkat lunak dengan teknologi elektronik. Menurut keduanya sekarang
ini perkembangan serta pemanfaatan teknologi multimedia banyak digunakan hampir
di seluruh aspek kegiatan.
Prinsip-Prinsip Multimedia untuk Pembelajaran
Prinsip
multimedia berbunyi murid bisa belajar lebih baik dari kata-kata dan
gambar-gambar daripada dari kata-kata saja (Mayer, 2009:93). Yang dimaksudkan
dengan kata-kata adalah teks tercetak di layar yang dibaca pengguna atau teks
ternarasikan yang didengar pengguna melalui speaker atau headset. Yang
dimaksudkan dengan gambar adalah ilustrasi statis seperti gambar, diagram,
grafik, peta, foto, atau gambar dinamis seperti animasi dan video. Clark &
Mayer (2011:70) menggunakan istilah penyajian multimedia untuk menyebut segala
penyajian yang berisi kata-kata dan gambar.
Mayer (2009:93) beralasan bahwa
saat kata-kata dan gambar-gambar disajikan secara bersamaan, siswa punya
kesempatan untuk mengkonstruksi model-model mental verbal dan piktorial dan
membangun hubungan di antara keduanya. Sedangkan jika hanya kata-kata yang
disajikan, maka siswa hanya mempunyai kesempatan kecil untuk membangun model
mental piktorial dan kecil pulalah kemungkinannya untuk membangun hubungan di
antara model mental verbal dan piktorial.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Richard E. Mayer (2001) menunjukan bahwa anak didik kita memiliki potensi
belajar yang berbeda-beda. Kini dunia pendidikan makin maju, dapatkah modalitas
belajar siswa yang berbeda-beda ini dibawa dalam sebuah teknologi Multimedia?
Menurut Mayer ada 12 prinsip desain multimedia pembelajaran yang dapat
diterapkan di Pembelajaran.
12 Prinsip Merancang Multimedia Pembelajaran, yaitu
:
1) Prinsip Multimedia
Orang
belajar lebih baik dari gambar dan kata dari pada sekedar kata-kata saja.
Karena dinamakan multimedia berarti wajib mampu mengkombinasikan berbagai media
(teks, gambar, grafik, audio/narasi, video, animasi, simulasi, dll) menjadi
satu kesatuan yang harmonis. Sebab kalau tidak namanya bukan multimedia tapi
single-media.
2) Prinsip Kesinambungan Spasial
Orang
belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disandingkan berdekatan
dibandingkan apabila disandingkan berjauhan atau terpisah. Oleh karena itu,
ketika ada gambar (or sodarenye nyang laen seperti video, animasi, dll) yang
dilengkapi dengan teks, maka teks tersebut harus merupakan jadi satu kesatuan
dari gambar tersebut, jangan menjadi sesuatu yang terpisah.
3) Prinsip
Kesinambungan Waktu
Orang
belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disajikan secara simultan
dibandingkan apabila disajikan bergantian atau setelahnya. Nah, ketika Anda
ingin memunculkan suatu gambar dan atau animasi atau yang lain beserta teks,
misalnya, sebaiknya munculkan secara bersamaan alias simultan. Jangan
satu-satu, sebab akan memberikan kesan terpisah atau tidak terkait satu sama
lain. Begitu kata Mayer.
4) Prinsip
Koherensi
Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, gambar, suara, video, animasi yang
tidak perlu dan tidak relevan tidak digunakan. Nah, ini yang sering terjadi.
Banyak sekali pengembang media mencantumkan sesuatu yang tidak perlu. Mungkin
maksudnya untuk mempercantik tampilan, memperindah suasana atau menarik
perhatian mata. Tapi, menurut Mayer, hal ini sebaiknya dihindari. Cantumkan
saja apa yang perlu dan relevan dengan apa yang disajikan. Jangan macam-macam.
5) Prinsip
Modalitas Belajar
Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi termasuk video), daripada dari
animasi plus teks pada layar. Jadi, lebih baik animasi atau video plus narasi
daripada sudah ada narasi ditambah pula dengan teks yang panjang. Hal ini,
sangat mengganggu.
6) Prinsip
Redudansi
Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi termasuk video), daripada dari
animasi, narasi plus teks pada layar (redundan).Sama dengan prinsip di atas.
Jangan redudansi, kalau sudah diwakili oleh narasi dan gambar/animasi,
janganlah tumpang tindih pula dengan teks yang panjang.
7) Prinsip Personalisasi
Orang belajar lebih baik dari teks atau kata-kata yang bersifat komunikatif
(conversational) daripada kalimat yang lebih bersifat formal. Lebih baik
menggunakan kata-kata lugas dan enak daripada bahasa teoritis, oleh
karena itu, sebaiknya gunakan bahasa yang komunikatif dan sedikit ber-style.
8) Prinsip
Interaktivitas
Orang
belajar lebih baik ketika ia dapat mengendalikan sendiri apa yang sedang
dipelajarinya (manipulatif: simulasi, game, branching). Sebenarnya,
orang belajar itu tidak selalu linier alias urut satu persatu. Dalam
kenyataannya lebih banyak loncat dari satu hal ke hal lain. Oleh karena itu,
multimedia pembelajaran harus memungkinkan user/pengguna dapat mengendalikan
penggunaan daripada media itu sendiri. dengan kata lain, lebih manipulatif
(dalam arti dapat dikendalikan sendiri oleh user) akan lebih baik. Simulasi,
branching, game, navigasi yang konsisten dan jelas, bahasa yang komunikatif,
dan lain-lain akan memungkinkan tingkat interaktivitas makin tinggi.
9) Prinsip
Sinyal (cue, highlight, ..)
Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, diikuti dengan cue, highlight,
penekanan yang relevan terhadap apa yang disajikan. Kita bisa memanfaatkan
warna, animasi dan lain-lain untuk menunjukkan penekanan, highlight atau pusat
perhatian (focus of interest). Karena itu kombinasi penggunaan media yang
relevan sangat penting sebagai isyarat atau kata keterangan yag memperkenalkan
sesuatu.
10) Prinsip Perbedaan Individu
9 prinsip tersebut berpengaruh
kuat bagi mereka yang memiliki modalitas visual tinggi, kurang berpengaruh bagi
yang sebaliknya. Kombinasi teks dan narasi plus visual berpengaruh kuat bagi
mereka yang memiliki modalitas auditori tinggi, kurang berpengaruh bagi yang
sebaliknya. Kombinasi teks, visual dan simulasi berpengaruh kuat bagi mereka
yang memiliki modalitas kinestetik tinggi, kurang berpengaruh bagi yang
sebaliknya.
11) Prinsip
Praktek
Interaksi adalah hal terbaik untuk belajar,kerja praktek dalam memecahkan
masalah dapat meningkatkan cara belajar dan pemahaman yang lebih mendalam
tentang materi yang sedang dipelajari.
12) prinsip Pengandaian
Menjelaskan
materi dengan audio meningkatkan belajar. Siswa
belajar lebih baik dari animasi dan narasi, daripada dari animasi dan teks pada
layar.
Prinsip
Pemilihan Media Pembelajaran
Menurut Asyhar
(2011:82), prinsip pemilihan media adalah sebagai berikut :
(1) Kesesuaian,
media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik
peserta didik dan materi yang dipelajari, serta metode atau pengalaman belajar
yang diberikan pada peserta didik.
(2)
Kejelasan
sajian, materi yang disajikan dalam media pembelajaran harus jelas dengan
menggunakan kata – kata yang tepat, variasi huruf dan warna yang jelas sehingga
lebih mudah untuk dipahami siswa
(3) Kemudahan
akses, dalam pembuatan media pembelajaran juga harus diperhatikan bagaimana
akses atau perangkat yang mendukung media tersebut agar tidak menjadi kendala
dalam penggunaannya
(4) Keterjangkauan,
dalam hal ini berkaitan dengan biaya yang akan dikeluarkan dalam pembuatan
media. Media yang dibuat harus disesuaikan dengan kemampuan si pembuatnya.
(5) Ketersediaan,
hal ini perlu dipertimbangkan dalam memilih media. Jadi harus tersedia media
pengganti jika suatu media yang akan digunakan tidak tersedia
(6) Kualitas, Dalam
hal ini sebaiknya dipilih media yang berkualitas tinggi.
(7) Ada alternatif,
bahwa guru tidak hanya tergantung pada media tertentu saja tapi harus kreatif
dan inovatif dalam melakukan pemilihan dan pengadaan media pembelajaran
(8) Interaktifitas,
media yang baik adalah media yang dapat memberikan komunikasi dua arah secara
interaktif
(9) Organisasi,
dalam pembuatan media juga harus mendapat dukungan organisasi yang terkait.
(10)
Kebaruan,
semakin baru media yang digunakan semakin baik dan menarik bagi siswa.
(11) Berorientasi
siswa, perlu dipertimbangkan keuntungan dan kemudahan apa yang akan diperoleh
siswa dengan media tersebut.
permasalahan
1. yang saya lihat di daerah plosok desa yang masih jauh dari kata teknologi yang layak masih sangat kurang penggunaan multimedia, seperti ppt, dan lain-lain. sebutkan salah satu contoh aplikasi pembelajaran multimedia yang tepat digunakan di daerah tersebut untuk menunjang proses pembelajaran ?
2. dari 12 Prinsip dalam merancang multimedia pembelajaran di atas, manakah yang lebih bagus digunakan dalam proses pembelajaran multimedia, serta berikan alasan dan contoh ?
3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Richard E. Mayer (2001) menunjukan bahwa anak didik kita memiliki potensi belajar yang berbeda-beda. apa taktik dan teknik yang dilakukan oleh seorang guru dalam menarik minat belajar dengan menggunakan pembelajaran multimedia ini ?
permasalahan
1. yang saya lihat di daerah plosok desa yang masih jauh dari kata teknologi yang layak masih sangat kurang penggunaan multimedia, seperti ppt, dan lain-lain. sebutkan salah satu contoh aplikasi pembelajaran multimedia yang tepat digunakan di daerah tersebut untuk menunjang proses pembelajaran ?
2. dari 12 Prinsip dalam merancang multimedia pembelajaran di atas, manakah yang lebih bagus digunakan dalam proses pembelajaran multimedia, serta berikan alasan dan contoh ?
3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Richard E. Mayer (2001) menunjukan bahwa anak didik kita memiliki potensi belajar yang berbeda-beda. apa taktik dan teknik yang dilakukan oleh seorang guru dalam menarik minat belajar dengan menggunakan pembelajaran multimedia ini ?